Beberapa peternak memilih domba garut karena punya banyak
keunggulan. Selain penampilan fisik, bobot bersih daging domba terbilang
tinggi. Rasa daging domba pun lebih lezat ketimbang kambing. Menjelang
hari Idul Adha menjadi saat panen peternak domba.
Salah satu hewan ternak yang memiliki potensi bisnis cukup menarik
adalah domba garut (Ovis aries). Domba seperti halnya kambing, kerbau,
dan sapi, tergolong dalam famili bovidae. Domba garut merupakan hasil
persilangan segi tiga antara domba kampung, merino, dan domba ekor gemuk
dari Afrika Selatan.
Selain daging, susu domba juga memiliki nilai gizi tinggi. Manfaat
lain dari domba adalah bulunya yang bisa menjadi bahan industri tekstil.
Agus Ramada Setiadi, pemilik PT Villa Domba Niaga di Desa Jatisari,
Kabupaten Bandung, Jawa Barat, memilih beternak hewan herbivora ini
karena memiliki banyak keunggulan. Dari tampilan fisik, domba garut
memiliki rangka badan yang tinggi dan tegap, bulu yang tebal dan
mengkilap serta tanduk yang unik.
Selain tampilan fisik, kelebihan domba garut lainnya adalah bobot
bersih dagingnya. Dengan berat saat hidup mencapai 32 kilogram (kg),
daging yang didapat saat karkas bisa mencapai 50%. “Ini jauh lebih
banyak ketimbang kambing atau domba lain yang persentase karkasnya hanya
sebesar 35%-40%,” kata Agus.
Tanduknya bernilai jual tinggi
Domba garut bisa mengalami kenaikan berat badan yang signifikan
setiap bulan, yakni sebesar 2,5 kg sampai 3 kg. Selain itu, tanduk yang
estetis memiliki nilai jual tinggi. Khusus untuk memenuhi kebutuhan Idul
Adha tahun ini, Agus telah menjual 1.000 ekor domba garut. Permintaan
datang dari Jabodetabek, Subang, Cirebon dan Purwakarta.
Penjualan saat Idul Adha menjadi puncak bisnis Agus, karena ia memang
fokus untuk menjual domba garut pada hari raya ini. Ia menjual domba
dengan harga Rp 1,35 juta per ekor. Meski begitu, Agus tetap melayani
permintaan domba untuk akikah dan penjual sate. Setiap bulan, ia mampu
menjual 100 ekor domba dengan harga mulai Rp 1 juta per ekor.
Peternak domba Garut lainnya adalah Hardiansyah Ismail. Pemilik Saung
Domba Internasional di Bogor ini membudidayakan domba garut baru tiga
tahun lalu. Ia melihat pasar yang potensial dari domba garut karena
masyarakat di luar ngeri lebih mengenal kelezatan daging domba ketimbang
kambing. “Potensi pasarnya besar, selain memenuhi kebutuhan dalam
negeri, domba garut juga punya peluang untuk mengisi pasar ekspor,” ujar
Dodi, panggilan akrab Hardiansyah.
Selain itu, kandungan protein dan kadar air domba lebih tinggi
dibandingkan dengan kambing. Tak heran, harga domba garut ini lebih
tinggi ketimbang kambing atau juga domba lainnya. Dalam sebulan, Dodi
mengaku bisa menuai permintaan domba hingga 110 ekor. Seperti
pembudidaya lainnya, selain penjual satai, Dodi juga menerima permintaan
domba untuk akikah.
Saat-saat menjelang Idul Adha seperti yang belum lama lewat,
merupakan masa panen bagi Dodi. Permintaan domba di peternakannya
mencapai 170 ekor.
Tak hanya permintaan, harga jual domba garut pun ikut terdongkrak.
Untuk domba garut dengan berat berkisar 24 kg hingga 28 kg, Dodi mematok
harga Rp 1,2 per ekor. Untuk domba Garut dengan berat 29 kg sampai 32
kg dibanderol sebesar Rp 1,45 juta. Adapun domba seberat 33 kg sampai 37
kg harganya Rp 1,6 juta.
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !